Koperasi Mahasiswa: Peran Strategis Kampus Tumbuhkan Kader Koperasi

Kopma - Koperasi Mahasiswa

Koperasi Mahasiswa (kopma) adalah koperasi yang berada dalam lingkungan perguruan tinggi atau kampus. Koperasi tersebut memiliki komposisi anggota, pengurus, dan dewan pengawasnya adalah mahasiswa yang berada di kampus.

Selain itu mereka juga telah memenuhi syarat seperti menyetorkan iuran pokok, iuran wajib dan ketentuan-ketentuan lain yang telah ditetapkan dalam anggaran dasar dan anggaran rumah tangga koperasi.

Read More

Seperti halnya artikel sebelumnya yang mengungkapkan bahwa koperasi sangat cocok dan koperasi sejalan dengan jiwa muda yang mengedepankan kebersamaan dan egaliter, maka posisi mahasiswa adalah posisi yang dimana mereka sebagian besar merupakan generasi muda yang memiliki karakter dimaksud.

Kopma yang dihuni oleh jiwa muda tersebut, memiliki keutamaan sehingga kementrian koperasi mendorong agar kopma terus berkreatifitas dan berinovasi. Dengan begitu maka sudah seharusnya koperasi mahasiswa mampu menjadi koperasi kreatif masa kini.

Mendidik generasi sukses adalah mereka yang berhasil menanamkan nilai-nilai yang relevan untuk masa yang akan datang. Masa yang akan disongsong oleh generasi muda, generasi yang akan mengisi zaman yang akan datang. Oleh karena itu sangat tepat perkataan bahwa “didiklah anakmu sesuai dengan zamannya”.

Saat ini saja zaman sudah berkembang menjadi era disruptif. Menurut Edva M. Kautsar, bahwa dia memberikan gambaran bagaimana tentang era disruptif tersebut. Sebutnya masarakat mengenal era tersebut dengan istilah VUCA (Vollatile, Uncertain, Complex, Ambiguous) yaitu era yang rapuh, tidak pasti, rumit, rancu.

Baca Juga: Koperasi Syariah Sebagai Bagian Budaya dan Pengamalan Islam dalam Bidang Ekonomi Bangsa Indonesia

Pada keadaan zaman seperti ini yang dibutuhkan adalah kemampuan berkolaborasi, sehingga persoalan-persoalan yang sulit dan tidak menentu tersebut dapat diatasi dengan baik secara bersama-sama.

Dunia perkoperasian memang seperti itu cara kerjanya, semua anggota dituntut untuk bahu-membahu dalam menyelesaikan dan mengupayakan keberlangsungan koperasi. Itu semua ada dalam prinsip koperasi yaitu kebersamaan dan egaliter. Prinsip tersebut sesungguhnya sesuai dengan jiwa pemuda yang juga selalu mengedepankan kebersamaan dan kesamaan tersebut.

Majunya suatu bangsa ditentukan oleh kemandirian manusianya. Berbisnis adalah salah satu sikap mandiri masyarakat dalam perekonomian. Semakin banyak masyarakat yang mandiri secara ekonomi, maka semakin majulah suatu negara.

Kehidupan kampus layaknya kehidupan lebah, silih berganti, masuk dan keluar. Mereka yang masuk haus akan ilmu pengetahuan dan mereka yang keluar harus lah telah memiliki bekal pengetahuan dan pengalaman yang cukup untuk dijadikan modal mengarungi kehidupan nyata.

Untuk mewujudkan kemandirian ekonomi maka generasi yang akan datang harus dipersiapkan sematang mungkin agar mereka mampu dan siap berkolaborasi untuk menciptakan kemandirian ekonomi tersebut.

Adanya koperasi mahasiswa dalam lingkungan perguruan tinggi atau kampus adalah upaya nyata, yang dilakukan untuk mempersiapkan generasi muda menghadapi tantangan zamannya.

1. Koperasi Mahasiswa Berada Pada Lingkungan Belajar

Peran penting koperasi mahasiswa tidak terlepas dari kondisi lingkungan kampus yang memiliki potensi untuk manjadikan generasi muda yang berkualitas dan unggul. Hal ini atas dasar bahwa setidaknya ketika berada pada lingkungan kampus ada beberapa faktor yang akan mendukungnya.

a. Niat Belajar

Setidaknya-tidaknya setiap mahasiswa yang ada di kampus mereka pastinya memiliki dorongan niat belajar yang kuat, baik dari dirinya sendiri atau pun dari keluarganya.

Dorongan niat belajar ini lah yang memperkuat setiap individu dalam mempelajari dan dalam menerima tantangan-tantangan yang diberikan kepadanya atau yang ada dihadapannya.

Selain itu dengan niat belajar ini mereka akan mampu menyingkap pengetahun-pengetahun baru terkait dengan persoalan yang sedang mereka kerjakan, sehingga dengan begitu mereka juga akan siap menerima pelajaran-pelajaran tentang per-koperasian.

Niat yang kuat juga menjadikan seseorang tidak pantang menyerah dalam menghadapi segala tantangan dan rintangan ada, sehingga dengan demikian mereka akan mendapat pelajaran yang berarti serta kesiapan ide-ide cemerlang yang bisa dihasilkan untuk pengalaman usaha dikemudian hari.

b. Adanya Bimbingan

Sebagian besar para pengajar baik itu guru maupun dosen, mereka pastinya memiliki jiwa pembimbing. Jiwa yang akan dengan suka rela membantu mengarahkan mahasiswa dalam menggerakkan koperasi. Sehingga mahasiswa dapat dengan mudah menemukan ilmu-ilmu tentang koperasi dan lebih terarah.

Saat mempelajari sesuatu pastinya akan lebih efektif dan efesien jika ada mentor yang bisa dijadikan rujukan dalam hal-hal yang dianggap penting untuk mengembangkan koperasi mahasiswa.

2. Koperasi Mahasiswa Diisi Oleh Generasi Muda, Penuh Ide dan Berani

a. Banyak Inspirasi

Kembanyakan pemuda apalagi di era melenial ini, mereka memiliki jiwa yang kritis terhadap fenomena sosial. Sikap ini sangat menunjang para pemuda untuk menemukan banyak sudut pandang inspirasi yang memperkaya ide.

Baca Juga: Memahami Konsep Etos Kerja Dalam Prespektif Islam

Menciptakan produk, melakukan marketing, kemudian memanagemen organisasi membutuhkan ide-ide kreatif. Untuk menemukan ide yang kreatif dan tepat dibutuhkan bank ide yang mumpuni.

Kritis terhadap fenomena sosial adalah cara terbaik yang dapat dijadikan sebagai cara untuk menemukan dan menggali banyak ide yang bisa digunakan untuk menghasilkan produk ataupun kerja-kerja yang berkualitas dan unggul.

b. Aksi Adalah Yang Utama

“Ayo dikerjakan dulu, jika nanti mentok. Kita cari ide dan cara lain untuk mengatasinya.” Seperti itu karakter mahasiswa, mereka lebih menyukai untuk segera mengeksekusi ide yang mereka memiliki, dari pada harus beropini dan mempertimbangkannya.

Perimbangan yang mereka lakukan hanya sekadarnya saja. Menghitung secara kasar, kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi. Terpenting bagi mereka adalah tindakan nyata, barulah dari hasil tindakan nyata tersebut mereka melakukan evaluasi, hal-hal apa yang harus dilakukan selanjutnya.

Terjun langsung adalah upaya yang terbaik untuk mengukur segalanya berdasarkan fakta lapangan. Berbekal fakta tersebut mereka akan lebih menjiwai dan akan menjadi pelajaran yang sangat membekas dalam diri mereka

c. Mengutamakan Pengalaman Daripada Asset/Pendapatan

Menjadi mahasiswa tentunya fokus mereka adalah bukan untuk meningkatkan asset (harta), tetapi pengalamanlah yang sesungguhnya ingin mereka kejar.

Setidaknya sebagai mahasiswa tentu mereka sudah diperhatikan oleh orang tua atau walinya, atau bahwakan pemerintah akan ikut memperhatiakan mereka. Biasanya dalam bentuk beasiswa bagi yang miskin atau yang pandai.

Dengan begitu mereka tidak ambil pusing dengan asset apa yang bakal mereka dapatkan ketika aktif menjalankan koperasi mahasiswa. Bagi mereka yang terpenting adalah pengalamannya.

Cara pandang seperti ini membuat koperasi mahasiswa mudah untuk menemukan orang-orang yang tepat dan potensial untuk berkompetisi menggerakkan koperasi secara positif.

d. Multitasking dan Tidak Mudah Menyerah

Energi muda membuat mahasiswa tetap fokus meski banyak tugas dibebankan kepadanya.

Mereka tidak akan mudah menyerah pada kondisi yang menghadangnya. Justru mereka meras tertantang untuk membuktikan bahwa dirinya mampu mengatasi dan menyelesaikan tantangan tersebut. Seperti itulah pemuda, berani dan penuh semangat.

3. Koperasi Mahasiswa Didukungan Berbagai Pihak

a. Civitas Kampus

Adanya fasilitas yang bisa digunakan untuk memudahkan aktifitas koperasi mahasiswa, seperti halnya mungkin gedung kantin, kantor koperasi dan lain-lain.

Namun harapnya tidak memanjakan penggiat koperasi mahasiswa, tapi memudahkan mereka dalam rangka mempelajari cara-cara terbaik untuk mengembangkan koperasi.

b. Orang Tua

Orang tua atau wali juga akan meyakini jika program-program kampus adalah hal-hal yang positif maka akan berdampak baik pada anaknya juga. Dengan begitu tidak ada alasan untuk tidak mendukungnya, sehingga mereka akan selalu memberikan dukungan yang maksimal terhadap kesuksesan program kampus tersebut.

Mereka juga pasti akan memahami bahwa anak-anak mereka membutuhkan kematangan diri agar bisa menghadapi tantangan zaman. Olehnya program-program kampus semestinya didukung agar anak-anak mereka menjadi anak yang mampu bersaing pada zamannya.

Baca Juga: Peluang Bisnis Koperasi Syariah, Langkah Menumbuhkan Pelaku Ekonomi Kecil

c. Pelaku Bisnis

Tanggung jawab moril para pengusaha untuk menularkan kesuksesannya, menjadikan mereka membuthkan kanal yang guna menyalurannya tanggung jawab morilnya tersebut.

Biasanya kampus dapat dengan mudah mendatangkan mereka untuk menularkan dan memotivasi mahasiswanya. Karena mereka para pelaku bisni dapat dengan mudah melaksanakn tanggung jawabnya.

Biasanya usaha tersebut dapat dilakukan dalam bentuk pelatihan, seminar, bimbingan atau mentoring bisnis.

d. Organisasi Bisnis

Tidak jauh dengan pelaku bisnis, begitu juga organisasi bisnis, mereka dapat diajak bekerja sama baik dari sisi edukasinya, maupun kerjasama bisnisnya.

Sebab itu merupakan tanggung jawab sosial yang melekat pada mereka, dunia kampus adalah dunia yang paling tepat dan mudah untuk melaksanakan tanggung jawab sosial organisasi bisnis yang mereka jalankan.

4. Budaya Penilitian Ada di Kampus

Salah satu dari Tri Darma Perguruan Tinggi adalah Penelitian, budaya ini adalah budaya yang sangat positif yang dapat menunjang improvisasi dari semua anggota koperasi untuk menemukan cara baru, teori baru, dan juga usaha dalam pemecahan masalah.

Budaya ini juga akan berdampak pada kegiatan eksplorasi pengetahun-pengetahun kekoperasian dan dunia bisnis lebih dalam dan lebih dalam lagi.

Koperasi Mahasiswa adalah sebagai langkah awal memperkenalkan pada dunia kebersamaan dan kesamaan dalam dunia kewirausahaan, kemudian adanya budaya penelitian menjadikannya lebih mapan dan lebih siap.

5. Koperasi Mahasiswa Cocok Untuk Kaderisasi

Sesuai dengan namanya yaitu Koperasi Mahasiswa, sedangkan status mahasiswa adalah status yang memiliki jangka waktu tertentu, yaitu sesuai dengan masa studi yang ditempuhnya.

Biasanya masa keanggotaan koperasi mahasiswa akan berakhir manakala mahasiswat terkait telah usai dalam masa studinya, sarjana, atau ketika dinyatakan tidak lagi menjadi mahasiswa.

Koperasi Mahasiswa Selalu Regenerasi

Selain dari masa keanggotaan yang berakhir dengan pasti, koperasi mahasiswa juga akan menerima anggota baru dari generasi baru yang telah bergabung pada kampus dimana koperasi kemahasiswaan tersebut berada.

Karena adanya jangka waktu dan arus masuknya anggota yang baru, maka siklus ini sangat efektif digunakan untuk menerapkan kurikulum perkoperasian yang tujuannya adalah untuk mencetak kader-kader koperasi.

Baca Juga: Syarat Menjadi Anggota Koperasi Yang Baik dan Benar

Proses inilah yang dapat dijadikan sarana yang terbaik untuk mencetak kader-kader koperasi yang kelak diharapkan dapat menginisiasi dan berperan untuk terbentuknya koperasi-koperasi pada masyarakat secara masif.

6. Kesimpulan

Berbagai macam kelebihan dan peluang yang dimiliki kampus dalam menciptakan kader-kader koperasi yang tangguh dan berkualitas, sungguh sangat disayangkan jika kesempatan ini tidak diupayakan dan dilaksanakan dengan baik oleh civitas kampus.

Peran menggerakkan ini dapat dengan mudah diinisiasi oleh pemangku kebijakan baik itu dari kelembagaan kampus, ataupun dari organisasi kemahsiswaan kampus seperti Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) ataupun Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM).

Mahasiswa mungkin bisa lebih prokatif dalam rangka memfasilitasi terbentuknya Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Koperasi Mahasiswa ini, karena mahasiswalah yang paling diuntungkan, yaitu dengan adanya koperasi mahasiswa para mahasiswa mempunyai laboratorium bisnis untuk menciptakan jiwa bisnis yang hebat.