Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Dalam Memilih Produk

Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Dalam Memilih Produk

Faktor perilaku konsumen adalah suatu disiplin ilmu yang mempelajari tentang perilaku individu, kelompok, atau organisasi dan proses-proses yang digunakan oleh konsumen untuk menyeleksi, menggunakan, pelayanan, pengalaman dan ide untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan terhadap suatu produk.

Perilaku konsumen juga bisa dipahami sebagai tindakan yang dilakukan oleh konsumen guna mencapai dan memenuhi kebutuhannya baik dalam penggunaan, pengkonsumsian, maupun penghabisan barang dan jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan yang menyusul.

Read More

Jadi perilaku konsumen pada intinya merupakan tindakan atau perilaku yang dilakukan konsumen yang dimulai dengan merasakan adanya kebutuhan dan keinginan, kemudian berusaha mendapatkan produk yang diinginkan, mengkosumsi produk tersebut, dan berakhir dengan tindakan-tindakan pasca-pembelian, yaitu perasaan puas atau tidak puas.

Sebagai seorang pemasar atau pemilik produk seharusnya mengetahui dengan jelas apa-apa saja faktor perilaku yang mempengaruhi konsumen, sebab konsumen yang berkaitan erat dengan pemanfaatan atas produk jasa pada yang ditawarkan. Tujuan dari pada memahami perilaku konsumen adalah secara umum sebagaimana berikut:

Baca Juga: Asas-Asas Transaksi Ekonomi Dalam Islam

Tujuan Memahami Perilaku Konsumen

1. Implementasikan Konsep Pemasaran

Sebagai seorang pelaku ekonomi yang ingin sukses atau seorang pengelolah usaha hendak mampu memahami perilaku konsumen yang ada di sekitar ligkungannya, dari apa yang paling sering dibutuhkan, kemampuan konsumen, produk dan harga yang sesuai pasaran lingkungan dia berada.

2. Memahami Pengaruh Yang Kompleks

Memahami perilaku konsumen adalah bertujuan untuk memahami pengaruh yang kompleks ketika konsumen mengkonsumsi produk yang di beli.

Kemampuan seorang pemasar baik dia sebagai pimpinan maupun anggota marketing harus menguasai pola strategi kemampuan berinteraksi dengan konsumen yang hendak diprospek agar produk dapat tersampaikan dengan baik. Hal itu bisa kita lihat dari penguasaan materi produk dan kecakapan bahasa dalam menawarkan produk.

3. Percayaan Diri Memprediksi Respons Konsumen

Untuk meningkatkan kepercayaan diri manajer (pemasaran) untuk memprediksi respons konsumen atau nasabah setelah strategi pemasaran ditetapkan dan dilaksanakan.

Jika seorang pengelolah memahami dari pada faktor perilaku konsumen disekitar lingkungan produknya, maka dia akan punya sikap percaya diri, sehingga mudah dan cakap dalam mengambil keputusan dalam memasarkan produk dan memecahkan masalah dalam lingkungan sosial ekonomi sekitar.

4. Menghindari Kreteria Rujuk-Diri (self-reference creterion).

Untuk menghindari kreteria rujuk-diri (self-reference creterion). Setiap konsumen memiliki tingkat pemahaman yang berbeda-beda tentang produk yang dibelinya, ada tingkat pemahamannya tinggi ada pula tingkat pemahamannya rendah. Menurut Engel, menganalisis konsumen adalah menjadi landasan bagi manajemen pemasaran dan akan membantu manajer melakukan hal-hal sebagai berikut :

a. Merancang Bauran Pemasaran

Bauran pemasaran atau dikenal dengan Marketing Mix adalah suatu kombinasi strategi dari produk, harga, tempat, dan promosi. Pengelolah atau pemasar bila memahami perilaku konsumen di lingkungan yang dia ketahui dalam tren pasar, maka dia siap akan menawarkan produk apa yang dibutuhkan, harga yang sesuai, tempat yang strategis, dan kemampuan promosi standar pasar.

b. Melakukan Segmentasi Pasar

Segmentasi pasar adalah kegiatan membagi suatu pasar menjadi kelompok-kelompok konsumen yang berbeda yang memiliki kebutuhan, karakteristik, atau perilaku yang berbeda yang mungkin membutuhkan produk atau bauran pemasaran yang berbeda.

Segmentasi pasar juga dapat diartikan sebagai proses pengidentifikasian dan menganalisis para pembeli di pasar produk, menganalisis perbedaan antara pembeli di pasar.

Hal ini meliputi variable geografi (wilayah, ukuran daerah, ukuran kota, kepadat iklim, cakupan wilayah tertentu), variable demografi (umur, keluarga, siklus hidup, pendapatan, pendidikan, agama, dan lainnya), variable psikologis (kelas sosial, gaya hidup, kepribadian dan lain sebagainya)

c. Melakukan Pemosisian

Pengeolalah melakukan pemosisian dari pada para anggota yang ditunjuk cocoknya sebagai apa fungsinya, siapa sebagai pemasar, siapa sebagai pengurus administrasi, siapa sebagai orang yang membeli produk atau mengelolah produk dan target lingkungan masyarakat mana yang akan dituju.

d. Melakukan Aanalisis Lingkungan Perusahaan

Melakukan analisis lingkungan sangat penting, sebagai contoh tentu berbeda-beda setiap kebutuhan yang dibina atau berada pada lingkungan Perusahaan Swasta, Dinas Militer, Sekolahan, Desa dan lain sebagainya. Lingkungan operasional kita berada dimana? Jika berkaitan dengan perusahaan apakah akan mengganggu alam dari proses yang dia produksi, dan bagaimana hubungan baik dengan masyarakat sekitar juga.

e. Mengembangkan Tren Penelitian Pasar

Penelitian terhadap pasar global, tidak cukup hanya sekali atau dua kali saja, tetapi harus menyesuaikan perkembangan zaman secara globalisasi, mulai dari kemajuan teknologi, mengenal berbagai produk-produk baru di pasaran, dan alternative baru penyelesaian ekonomi masyarakat.

f. Mengembangkan Produk Baru atau Inovasi Baru

Dengan mengetahui dari pada Perilaku masyarakat sebagai pelaku ekonomi dan lingkungannya maka kita akan berusahan memecahkan suatu masalah ekonomi dan kebutuhan pasar dari produk-produk kita yang elastis dan tidak monoton dan inovasi baru siap untuk dipakai para konsumen.

Baca Juga: Kerjasama Ekonomi Islam Menurut Ulama Fiqh dan Bentuk-bentuknya

3 Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen

Memahami faktor-faktor utama apa saja yang mempengaruhi konsumen untuk mengambil keputusan sebagai pengguna produk atau jasa, adalah cara terbaik sebagai upaya menciptakan atau inovasi produk.

Adapun tiga faktor utama yang mempengaruhi konsumen untuk mengambil keputusan pemanfaatan produk-produk, yaitu: (1) faktor psikologis, (2) faktor situsional, dan (3) faktor sosial.

1. Faktor Psikologis Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen

Faktor psikologis mencangkup persepsi, motivasi, pembelajaran, sikap, dan kepribadian. Sikap dan kepercayaan merupakan faktor psikologis yang mempengaruhi keputusan memanfaatkan produk atau jasa.

Sikap adalah suatu kecenderungan yang dipelajari untuk beraksi terhadap penawaran produk dalam situasi da kondisi tertentu secara konsisten. Sikap mempengaruhi kepercayaan, dan kepercayaan mempengaruhi sikap. Kepribadian merupakan faktor psikologis yang mempengaruhi perilaku konsumen.

Kepribadian adalah pola individu untuk merespon stimulus yang muncul dari lingkungannya. Termasuk kepribadian adalah opini, minat, dan prakarsa. Pembelajaran adalah adanya perubahan. Konsumen akan belajar setelah mendapat pengalaman, baik pengalaman sendiri maupun pengalaman orang lain.

Setelah memanfaatkan produk nasabah akan merasakan puas dan tidak puas. Jika puas nasabah akan melakukan pemanfaat produk kembali, dan sebaliknya jika tidak puas, maka nasabah tidak akan memanfaatkan produk di lain waktu.

2. Faktor Situasional Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen

Faktor situasional mencakup keadaan sarana dan prasarana tempat dan waktu melakukan transaksi, penggunaan produk, dan kondisi saat memanfaatkan jasa.

Keadaan sarana dan prasarana baik mencakup tempat parkir, gedung, eksterior, dan interior bank, jangkauan dari penduduk, dan lain sebagainya. Waktu yang tepat untuk melakukan transaksi setiap orang berbeda, tentu kaitannya dengan kesibukan masing-masing.

Kondisi saat melakukan transaksi adalah sehat, senang, sedih, kecewa, atau sakit hati. Kondisi konsumen saat melakukan pemanfaatan produk mempengaruhi pembuatan keputusan konsumen. Bisa juga keadaan dari pada konsumen itu sendiri adanya tingkat penghasilan di lingkungan sekitar, tingkat pendidikan masyarakat mengenai perihal produk-produk yang ditawarkan pasar, atau lain sebagainya.

Bagaimana masyarakat bisa membedakan produk dan jasa, baik itu yang terkait dengan nilai-nilai relegiusitas ataupun produk-produk umum, penghindarian riba, soal halal haram dan lain-lain. Jika masyarakat secara Islami lebih banyak paham akan pentingnya akad syariah tentu tingkat kebutuhan masyarakat akan lebih mengutamakan prinsip ekonomi Islam.

3. Faktor Sosial Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen

Faktor perilaku konsumen juga ditentukan oleh faktor sosial yaitu yang mencakup tentang undang-undang atau peraturan, keluarga, kelompok referensi, kelas sosial, dan budaya.

Baca Juga: Memahami Konsep Etos Kerja Dalam Prespektif Islam

  1. Sebelum memutuskan menjadi seorang konsumen maka dia akan mempertimbangkan apakah pemanfaatan produk tersebut diperbolehkan atau tidak oleh aturan atau undang-undang yang berlaku. Jika dalam prinsip Islam, sudah sesuai kah atau tidak dalam syariat Islam, dalam pertimbangan mengandung riba atau tidak, atau ditinjau dari akad yang ada. Namun jika dilarang oleh undang-undang atau peraturan (daerah, regional, nasional, internasional) maupun secara syariat Islam, maka nasabah tidak akan melakukan transaksi.
  2. Keluarga terdiri atas ayah, ibu, dan anak. Anak yang baik tentu akan melakukan pemanfaatan produk, jika ayah dan ibunya menyetujui.
  3. Untuk kelompok referensi, contohnya kelompok referensi untuk ibu-ibu (kelompok pengajian, PKK, dan arisan), remaja, dan bapak-bapak (kelompok pengajian, kelompok arisan, dsb), kelompok ustadz, ahli agama, fanatis agama, atau badan perusahaan lain dan organisasi tertentu.
  4. Untuk kelas sosial yang ada di masyarakat, contohnya kelas atas, menengah, dan bawah.
  5. Untuk budaya atau sub budaya, contohnya Sunda, Jawa, Batak, Madura, Bugis, dan lain sebagainya. Tiap suku/etnis mempunyai budaya/sub budaya yang berbeda.